Peranan Sport Science pada industri pertanian dan peternakan

adi sucipto

Resumen


Keceriaan itu terlihat jelas di wajah Kadek Aryasa setelah ia melihat 1.000 batang tanaman jeruknya kembali tumbuh subur dirimbuni daun-daun yang sehat dengan warna masih hijau mengkilap berkat bokashi cair yang difermen-tasi dengan EM-4.

Sebelumnya, ia tidak menyangka tanaman jeruknya yang sudah hampir satu tahun mengalami “sakit” parah dan dan hampir dibongkar karena diperkirakan produksinya akan terus menurun itu kini dapat sehat kembali. Kini dari 1.000 batang tanaman jeruk yang ditanamnya lima tahun yang lalu, hampir semuanya penuh dengan daun hijau mengkilap dan dipenuhi buah yang lebat.

“Buahnya masih kecil-kecil memang, tapi itu (buah-red) sudah sangat lumayan, saya bisa panen beberapa bulan lagi. Karena sebelumnya saya sudah pesimis tidak bisa memanen buah jeruk dari tanaman yang sakit ini,” kata Pak Kadek sambil menunjukkan tanaman jeruknya yang sudah sehat, di lokasi perkebunan jeruknya di Desa Bonyoh, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli - Bali.

agri bisnis mitra usaha tani bercerita, selama dua tahun, tanaman jeruk yang ditanam di atas lahan 1.500 meter persegi itu terserang penyakit jamur pada permukaan daun dan kemudian muncul bercak hitam dibalik permukaan daun. Kondisi itu diperparah lagi dengan faktor cuaca yang berubah-ubah, kadang panas kadang hujan, kemudian kurangnya pemupukan yang dilakukan akibat mahalnya harga pupuk kimia sintetik. Akibatnya, daun-daun mulai berguguran (meranggas) hingga ranting-ranting sama sekali tidak ditumbuhi daun. “Tanaman botak, yang ada hanya batang-batang kering. Dan, itu terjadi selama dua tahun,” kenangnya.

Bahkan tutur Kadek, tidak sedikit petani-petani di sekitar menganjurkan agar tanaman tersebut ditebang dan diganti dengan tanaman yang baru. Namun, pria berusia 45 tahun ini tidak mau menyerah begitu saja. Ia masih terus mencoba berbagai cara pengobatan dengan menggunakan obat-obatan kimia sintetik dan memberikan pemupukan secara teratur dan berimbang mulai dari pupuk kadang sampai pupuk kimia sintetik. Namun, upaya itu sia-sia.

“Tanaman sepertinya tidak menerima lagi pupuk dan obat-obatan yang saya berikan” akunya sembari menambahkan tanaman jeruknya saat ini sudah berusia 5 tahun.

Dengan ketekunan dalam mencari informasi pertanian akhirnya Kadek Aryasa mendapatkan sedikit resep yang sangat sederhana yaitu hanya dengan memanfaatkan kotoran sapi dan air seni sapi yang difermentasi dengan larutan EM-4.

Kemudian dengan memanfaatkan tendon air bekas yang sudah tidak terpakai kedua bahan tersebut dilarutkan dengan air dan tidak ketinggalan memanfaatkan kerja bakteri yang effektif (EM-4) untuk mempercepat proses penguraian.

EM-4 yang diperlukan untuk memfermentasi larutan kotoran sapi dan urin sebanyak 1.000 liter diperlukan 10 - 15 liter EM-4 dan 10 - 15 liter Molasse (tetes tebu) kemudian ditutup rapat Diperlukan waktu antara 15-30 hari dipergunakan.

Ciri atau tanda bahwa racikan bokashi cair tersebut sudah jadi atau siap untuk dipergunakan yaitu dengan munculnya aroma manis seperti tape pada larutan kotoran sapi+urin yang pada awalnya baunya busuk menyengat.

Setelah yakin racikannya sudah jadi kemudian Kadek mencampurkan larutan pekat tersebut dengan air biasa dengan perbandingan 1 : 4 sampai dengan 1:10 lalu dengan menggunakan pompa air, larutan tersebut disiramkan kesekitar perakaran tanaman jeruk dengan perkiraan dosis 5 liter per pohon.

“ Saya rutin menggunakan bokashi cair sudah 5 bulan terakhir ini dengan frekuensi 1 sampai dua minggu sekali tergantung cuaca, dan hasilnya bisa dilihat sendiri, tanaman jeruk tetangga yang tidak menggunakan resep ini rata-rata kuning, kurus daun kuning dan kering kelihatan beda sekali dengan tanaman jeruk dikebun saya” ujar Kadek dengan bangga melihat kebun jeruknya yang tidak lama lagi akan panen.

Apa yang membuat Kadek bangga? Karena jeruknya tumbuh subur dan sangat lebat, rasa lebih manis dan segar mengkhilap serta buahnya pun lebih besar. Jadi tunggu apa lagi ! Pakailah EM-4 untuk menghasikkan buah jeruk yang sehat dan panen yang memuaskan. 


Palabras clave/key words


em-4;pertanian,agribisnis





------------------------ 0 -------------------------

RICYDE. Revista Internacional de Ciencias del Deporte
logopublisher_168


Publisher: Ramón Cantó Alcaraz
ISSN:1885-3137 - Periodicidad Trimestral / Quarterly
Creative Commons License